ANALISIS SPASIAL POTENSI KAWASAN BUDIDAYA LAUT DI PROVINSI MALUKU UTARA DENGAN APLIKASI DATA PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

ANALISIS SPASIAL POTENSI KAWASAN BUDIDAYA LAUT DI PROVINSI MALUKU UTARA DENGAN APLIKASI DATA PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Authors

  • I Nyoman Radiarta Pusat Riset Perikanan Budidaya, Jakarta
  • Achmad Sudradjat Pusat Riset Perikanan Budidaya, Jakarta
  • Endhay Kusnendar Pusat Riset Perikanan Budidaya, Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.15578/jra.5.1.2010.143-153

Keywords:

budidaya laut, penginderaan jauh, SIG, Maluku Utara

Abstract

Provinsi Maluku Utara merupakan provinsi kepulauan dengan jumlah pulau baik besar maupun kecil mencapai 395 buah. Dengan luas lautan yang dominan (sekitar 76%) menjadikan provinsi ini berpotensi bagi pengembangan budidaya laut. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis spasial potensi kawasan budidaya laut dengan menggunakan data penginderaan jauh (inderaja) dan Sistem Informasi Geografis (SIG). Data utama yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: lingkungan perairan (kedalaman perairan, klorofil-a, dan suhu permukaan laut), infrastruktur (pelabuhan perikanan) dan sebaran penduduk. Hasil analisis spasial menunjukkan bahwa total luasan potensi kawasan budidaya laut di Maluku Utara masing-masing adalah 5.923 km2 untuk budidaya rumput laut, 5.243 km2 untuk budidaya ikan dan 3.512 km2 untuk budidaya kekerangan. Kabupaten Halmahera Selatan merupakan kabupaten yang memiliki potensi kawasan budidaya laut terbesar yaitu: 2.114 km2 untuk budidaya rumput laut, 1.719 km2 untuk budidaya ikan dan 1.441 km2 untuk budidaya kekerangan. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi data dasar perencanaan lebih lanjut untuk pengembangan budidaya laut di Provinsi Maluku Utara

Downloads

Published

2016-11-17

How to Cite

Radiarta, I. N., Sudradjat, A., & Kusnendar, E. (2016). ANALISIS SPASIAL POTENSI KAWASAN BUDIDAYA LAUT DI PROVINSI MALUKU UTARA DENGAN APLIKASI DATA PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS. Jurnal Riset Akuakultur, 5(1), 143–153. https://doi.org/10.15578/jra.5.1.2010.143-153

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 > >> 

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.

Loading...