KESESUAIAN LAHAN AKTUAL UNTUK BUDIDAYA UDANG WINDU DI TAMBAK KABUPATEN LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN

KESESUAIAN LAHAN AKTUAL UNTUK BUDIDAYA UDANG WINDU DI TAMBAK KABUPATEN LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN

Authors

  • Erna Ratnawati Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau, Maros
  • Hasnawi Hasnawi Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau, Maros
  • Akhmad Mustafa Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau, Maros

DOI:

https://doi.org/10.15578/jra.9.1.2014.151-168

Keywords:

kesesuaian, lahan, tambak, analisis spasial, Kabupaten Luwu Timur

Abstract

Kabupaten Luwu Timur (Lutim) adalah salah satu kabupaten di pantai timur Sulawesi Selatan yang memiliki lahan tambak yang cukup luas, namun tingkat produktivitas untuk udang windu masih rendah. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengevaluasi kesesuaian lahan untuk budidaya udang windu di tambak demi meningkatkan produktivitas tambak di Kabupaten Lutim. Faktor yang dipertimbangkan untuk mengetahui karakteristik lahan meliputi: topografi dan elevasi, tanah, hidrologi serta iklim. Analisis spasial dengan Sistem Informasi Geografis digunakan untuk penentuan kesesuaian lahan budidaya tambak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lahan tambak di Kabupaten Lutim termasuk tanah sulfat masam dan tanah sulfat masam yang berasosiasi dengan tanah gambut yang dicirikan dengan pH rendah, potensi kemasaman serta kandungan unsur toksik tergolong tinggi dan kandungan unsur hara makro tergolong rendah. Curah hujan tahunan berkisar antara 1.895 sampai 3.758 mm/tahun dengan rata-rata 2.632 mm/tahun. Hasil analisis kesesuaian lahan aktual menunjukkan bahwa dari luas tambak yang ada di Kabupaten Lutim, ternyata 144,27 ha tergolong sangat sesuai, 2.555,67 ha tergolong cukup sesuai dan 11.666,48 ha tergolong sesuai marjinal untuk budidaya udang windu.

Downloads

Published

2014-04-30

How to Cite

Ratnawati, E., Hasnawi, H., & Mustafa, A. (2014). KESESUAIAN LAHAN AKTUAL UNTUK BUDIDAYA UDANG WINDU DI TAMBAK KABUPATEN LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN. Jurnal Riset Akuakultur, 9(1), 151–168. https://doi.org/10.15578/jra.9.1.2014.151-168

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3 4 5 

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.

Loading...